Asror, fahmi (2018) Analisis Miskonsepsi Siswa Menggunakan Metode Certainty of Response Index (CRI ) Ditinjau Dari Tingkat Kemampuan Matematika. Other thesis, STKIP PGRI Bangkalan.
Text
ABSTRAK.docx Download (18kB) |
|
Text
BAB 1.docx Download (19kB) |
|
Text
bab v.docx Download (16kB) |
Abstract
Kata Kunci: Miskonsepsi, Certainty Of Response Index (CRI ), Kemampuan Matematika Pemahaman konsep matematika adalah mengerti benar tentang konsep matematika, yaitu siswa dapat menerjemahkan, menafsirkan, dan menyimpulkan suatu konsep matematika. Pemahaman konsep setiap siswa berbeda-beda karena setiap siswa mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda. Jika siswa tidak memahami suatu konsep dengan benar, maka siswa akan kesulitan dalam mengikuti pembelajaran matemaika. Kesulitan siswa dalam memahami konsep dapat menimbulkan miskonsepsi. Miskonsepsi merupakan suatu kondisi dimana konsepsi yang ditafsirkan oleh siswa tidak sesuai dengan konsepsi ilmiah para ahli. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan miskonsepsi siswa dalam menyelesaikan soal barisan dan deret menggunakan metode Certainty of Response Index (CRI ), ditinjau dari kemampuan matematika. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dimana subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI Ips MA Ali-Imron yang terdiri dari 1 siswa berkemampuan matematika tinggi, 1 siswa berkemampuan matematika sedang, dan 1 siswa berkemampuan matematika rendah. Metode yang digunakan adalah metode tugas dan wawancara dimana instrument yang digunakan adalah tugas pemecahan masalah (TPM) dan pedoman wawancara. Tehnik keabsahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah triagulasi waktu. Langkah-langkah dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian subjek berkemampuan matematika tinggi yaitu tidak mengalami miskonsepsi dalam menyelesaikan soal barisan dan deret. Karena siswa menjawab soal dengan benar dan melingkari skor CRI tinggi (5). Siswa berkemampuan matematika sedang mengalami miskonsepsi dalam menentukan beda karena siswa beranggapan bahwa 86-90 sama dengan 90-86 selain miskonsepsi dalam mencari beda siswa mengalami miskonsepsi dalam menyederhanakan Un = 94+(n4.-4) menjadi n78 dan Sn = n/2 (6 +(n4.-4) menjadi n/2 (-n10). Siswa mengabaikan konsep aljabar bahwa suku yang tidak sejenis tidak bisa dikerjakan. Siswa berkemampuan matematika rendah mengalami miskonsepsi dalam menentukan beda 90-94 = 4 pada karena siswa tidak tahu pegurangan bilangan yang lebih kecil dikurangi bilangan yang lebih besar akan menghasilkan nilai negatif. Selain miskonsepsi dalam mencari beda siswa juga mengalami miskonsepsi dalam menyerhanakan Un = 94 + (n4)4) menjadi n102 dan Sn = n/2 (6 + (n4)4) menjadi n/2(n14), siswa mengabaikan konsep aljabar bahwa suku yang tidak sejenis tidak bisa dikerjakan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | PENDIDIKAN MATEMATIKA |
Depositing User: | Unnamed user with email repo@stkippgri-bkl.ac.id |
Date Deposited: | 24 Apr 2019 07:52 |
Last Modified: | 24 Apr 2019 07:52 |
URI: | http://repo.stkippgri-bkl.ac.id/id/eprint/358 |
Actions (login required)
View Item |